Sabtu, 31 Agustus 2013

Ka'bah, Menikah dan Diriku

Saya diberikan sebuah lembaran oleh seorang teman... Katanya ini paket untuk pergi ke Tanah Suci Mekkah... Silahkan kamu pergi...
Saya pun berangkat dengan penuh kebahagiaan tentang apa yang saya bayangkan selama ini, shalat disana, mengelilingi Ka'bah dan terlebih lagi saya mengingat pernah ada seorang teman yang pergi ke Umrah, dia menceritakan kesan yang paling mendalam saat di mekkah adalah ketika memandangi Ka'bah...

Melanjutkan perjalanan saya... Setiba di Tanah Suci yang begitu megah, Subhanallah akhirnya saya merasakan mendatangi tempat umat Islam melaksanakan rukun Islam yang kelima, walapun pada saat itu kedatanga saya memang bukan untuk berhaji...

Dengan perasaan yang kaku karena ini pertama kali, saya melihat suasana Mekkah... Saya pun merasa bingung harus bagaimana... Saya melihat di sekitar Ka'bah tidak terlalu ramai dan hanya beberapa orang yang mengelilingi Ka'bah... Karena perasaan yang tidak tertahankan, saya segera berjalan dan ingin mengelilingi Ka'bah lalu memegang serta mencium Hajar Aswad... Namun diperjalanan sebelum mengelilingi Ka'bah tiba-tiba beberapa orang memanggil saya, yang paling antusias adalah salah satu pemuda Indonesia...
Pemuda itu datang menghampiri saya dan berkata untuk mengelilngi Ka'bah saya harus membayar beberapa Dirham.
Ternyata pemuda dari Indonesia itu tadi adalah petugas yang memperhatikan jika ada yang ingin mengelilingi Ka'bah harus membayar padanya dulu... Lalu dia mengajak saya ke suatu pojok. Saya bertanya, kalau di Rupiahkan berapa? Katanya Rp 75.000. Namun uang yang saya bawa tidak cukup, sepertinya hanya Rp 40.000 saja, padahal saya sangat ingin mengelilingi Ka'bah.
Saya berfikir, nanti saja, saya mungkin bisa meminta tolong keluarga untuk mengirimi saya uang.
Namun tanpa disangka ada seorang kenalan yang datang, dia juga memang pernah ke Tanah Suci. Dia lalu ingin memberikan uang kepada saya tapi saya menolak karena saya ingin berusaha sendiri...

Disini saya mendapatkan beberapa teman yang memang berasal dari Indonesia, saya juga bertemu dengan seorang teman pesantren dulu, dia bertugas membagikan susu kepada Jamaah setiap harinya...
Dan tanpa saya sangka, saya bertemu dengan Tante saya... Mereka semua itu sudah bekerja di Mekkah...

Saya pun mulai melakukan rutinitas di Mekkah,,, shalat dan lain-lain...
Begitu indahnya disini... subhanallah... Allahu Akbar...

Suatu ketika saya berbincang dengan salah satu teman,,, sambil berbincang saya melihat ada seorang Jamaah yang shalat disamping tugu makam Nabi Ibrahim, saya melihatnya shalat sambil secara sembunyi-sembunyi memegangi tugu makam Nabi Ibrabim tersebut, mungkin karena sangat inginnya melakukan itu...
saya bertanya kepada teman dalam perbincangan itu...
Saya : Kalau seperti itu, harusnya kan membayar?
Teman : Iya, sama seperti kalau ingin berkatifitas mengeililingi Ka'bah dan ingin menyentuhnya
Saya : Tapi kalau misalnya kebetulan kita shalat disamping Ka'bah atau makam Nabi Ibrahim, lalu setelah salam, kan bisa menyentuhnya...
Teman : Iya, bisa. Tapi orang yang tadi itu caranya salah karena sengaja melakukan dalam shalat.

Perbincangan berlanjut...
Teman : Kamu tinggal saja disini kerja atau nanti kamu kembali lagi kesini untuk kerja...
Saya : Saya tidak bisa, karena saya ingin menikah. (sambil memandangi Ka'bah dengan begitu dalam) Makanya saya kesini untuk bertaubat dahulu...



Bagiku, apapun itu,,, mimpi adalah isyarat hati...
Segala perjalanan itu mempunyai Hikmah untuk saya berubah menjadi lebih baik, Insya Allah...

1 komentar: